Jumat, 27 September 2013

Audiens Umum Paus Fransisku 25 Sep 2013

Para saudara dan saudari yang terkasih, dalam kredo kita mengakui bahwa Gereja adalah satu. Ketika kita melihat/mengingat perbedaan yang kaya dalam bahasa, budaya dan masyarakat yang hadir di dalam Gereja
di seluruh dunia, kita menyadari bahwa kesatuan ini adalah hadiah dari Allah yang didasarkan pada baptisan umum kita dan keberbagian
kita dalam iman Gereja yang satu dan dalam kehidupan sakramental.
Selayaknya sebuah keluarga besar kita disatukan satu sama lain dalam Kristus dimanapun mereka berada.

Mungkin kita akan bertanya pada diri kita sendiri, seberapa banyak kita harus menilai dan menyatakan dalam kehidupan kita sehari-hari
terutama dalam doa, fakta akan kesatuan dan solidaritas kita
dalam kesatuan Gereja?

Dunia membutuhkan kesaksian kita akan rencana Allah untuk menciptakan kesatuan, rekonsiliasi, dan perdamaian bagi seluruh manusia.
Mari kita mohon kepada Allah agar memampukan kita dan orang-orang Kristen dimana saja untuk bekerja dengan giat mengatasi ketegangan-ketegangan dan pemisahan-pemisahan di antara kita, berjuang sebagaimana Santo Paulus meminta kita untuk memelihara kesatuan Roh dalam ikatan perdamaian dan memelihara keharmonisan yang diciptakan
dari perbedaan kita oleh Roh yang sama.

Saya juga hendak menyapa para peziarah dan para pengunjung yang hadir pada audiensi hari ini termasuk yang berasal dari Inggris, Skotlandia, Irlandia, Denmark, Norwegia, Afrika Selatan, Uganda, Australia, Selandia Baru, India, China, Jepang, Srilanka, Korea Selatan, Vietnam, Kanada dan AS.
Saya secara khusus juga menyapa delegasi dari Universitas Sofia di Tokyo, para seminaris baru di Venerable English College, para partisipan di perguruan tinggi yang sedang melanjutkan studi teologi di Pontifical North American College, dan para imam peziarah dari keuskupan Agung Colombo.
==========
DITERJEMAHKAN OLEH: F'Bla

Jumat, 20 September 2013

Audiensi Umum Paus Fransiskus 18 Sep 2013

Para saudara, hari ini saya hendak menoleh ke wajah Gereja sebagai Bunda kita dengan berefleksi pada apa yang dilakukan ibu yang melahirkan kita; hidup dan menderita bagi anak-anaknya.
Pertama, melalui cinta dan kelemahlembutan ibu kita menunjukkan jalan yang benar
untuk kita ikuti dalam hidup sehingga kita bertumbuh dalam kedewasaan. Demikian juga
Gereja mengarahkan kita pada jalan kehidupan, menunjukkan jalan yang membawa kita pada kedewasaan.

Kedua,  dengan pemahaman yang mendalam ibu kita mengetahui bagaimana dan kapan dia harus menyertai kita dalam menjalani hidup dan menuntun kita kembali ketika kita menyimpang dari jalan yang benar.
Demikian juga Bunda Gereja menemani kita dgn belas kasihan, dgn pemahaman yang mendalam,
tak pernah menghakimi kita atau menutup pintu, melainkan menawarkan pengampunan yang membantu kita
kembali   ke arah yang benar.

3Ketiga, sebagaimana ibunda kita tak kenal lelah menjadi penengah, perantara bagi kita bahkan separah apapun kegagalan kita, demikian juga bunda Gereja selalu menyertai kita dan melalui doa, Gereja meletakkan seluruh peristiwa kehidupan kita, kesulitan kita, dan kebutuhan kita ke hadirat Allah.
Demikianlah kita melihat, Gereja sebagai Bunda yang baik, menunjukkan jalan untuk kita
lalui dalam hidup, dan Gereja selalu menemani kita dengan penuh kesabaran, kerahiman, dan pengeritan dan mengantarkan kita ke hadirat Allah.
Saya hendak menyampaikan sapaan dan salam saya secara khusus perwakilan pemerintahan Vietnam .
Saya juga menyapa dan menyalam mereka yang dari Inggris Raya, Skotlandia, Irlandia, Norwegia, India, Kanada dan Amerika Serikat.
Semoga Yesus menguatkan Anda sekalian dan membuat Anda semua melihat kerahiman dan cinta-Nya bagi sekalian orang.

Diterjemahkan oleh;
Frans